Monday, August 22, 2011

IMAMAT ADALAH MISTERI

“Cinta bagai teka-teki,
Muncul dalam banyak sandi,
Cobalah artikan dengan sepenuh hati.
Bisa saja sampai mati
Kita masih terus mencari,
Menemukan arti
Cinta adalah Misteri.”


Refren dari lagu Project Pop itu merupakan salah satu sumber renungan pribadi saya saat memantau dari jauh Tahbisan Imamat rekan kami, Frater Diakon Hendrikus, di Jakarta pada hari ini 22 Agustus, Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Semesta Alam. Cinta adalah Misteri... sama seperti Imamat... Imamat adalah Misteri.... Sebab Imamat itu berdasarkan Cinta... Cinta Tuhan kepada seorang yang Dia pilih dan urapi sebagai Imam-Nya dan Cinta orang itu yang menanggapi panggilan Tuhan dengan menyerahkan diri seutuhnya!

Peristiwa yang sangat istimewa itu mengingatkan saya akan pengalaman pribadi pada saat ditahbiskan duapuluh-dua tahun yang lalu. Jika ditanya “bagaimana rasanya” sudah menjadi imam, saya suka menjawab, “Senang sekali, seperti orang yang begitu beruntung karena mendapatkan hadiah utama di lotere!” Padahal sama sekali tak ada bandingannya antara menang lotere dan menerima Sakramen Imamat. Menang lotere itu selalu ada unsur hoki atau keberuntungan alias tak sengaja; sedangkan untuk seorang menjadi imam itu adalah seratus persen pekerjaan Tuhan dan pasti disengaja! Dengan alasan yang hanya Dia yang tahu dan dengan cara yang hanya Dia yang dapat menyusun, Tuhan memilih dan memanggil seorang dari antara umat-Nya. Orang yang terpilih itu hanya dapat bersyukur, bekerjasama dan berusaha untuk setia kepada Yang Memanggil. Dia adalah imam bukan karena dia ”beruntung,” melainkan karena dia ”terberkati.”

Imamat adalah misteri... sama seperti Cinta... dan seperti halnya dengan setiap misteri, ia bukan untuk dimengerti melainkan untuk dihayati! Orang yang terpanggil itu hanya dapat berdoa di dalam hatinya: ”Aku ini adalah imam-Mu untuk selamanya. Tangan-Mu, ya Allah-ku, akan selalu menaungiku dan tak akan pernah meninggalkanku. Apapun yang terjadi dalam hidupku mulai saat ini, jadilah ungkapan jawabanku kepada panggilan-Mu!”

No comments:

Post a Comment