Saturday, November 6, 2010

Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub

MINGGU BIASA KE-XXXII TH.C 2Mak 7:1-2, 9-14 2Tes 2:16-3:5 Lukas 20:27-38

Sekali lagi Yesus dihadapkan pada suatu masalah yang sepertinya tak ada solusi. Suatu kelompok Yahudi yang radikal, yakni orang-orang Saduki, datang kepada Yesus, sebenarnya bukan untuk membicarakan soal pernikahan, tetapi untuk mengemukakan keyakinan mereka yang bertantangan dengan ajaran Yesus mengenai kebangkitan dan hidup yang kekal. Mereka mengutip Nabi Musa untuk memperkuat posisi mereka melawan Yesus. Tapi Yesus menanggapi mereka dengan mengingatkan bahwa dalam perjumpaan itu dengan semak duri, Musa telah menyebut “Ya Allah,” yakni Allah dari tiga orang yang merupakan fondasi dari sejarah Israel, Abraham, Ishak dan Yakub. Allah itu bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup (Luk 20:38). Kita bisa menaruh kepercayaan penuh kepada Allah sebab Dia bukan hanya Allah yang hidup tetapi juga Allah yang peduli dan bertindak.

Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Sesungguhnya kata-kata itu memberi suatu wawasan yang begitu indah dan berdaya mengenai Allah. Dia bukanlah abstrak atau mujarad, seperti awan-gemawan mengambang di langit! Bukan, Allah peduli pada kita manusia dan sungguh terlibat dalam sejarah kita. Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah dasar utama dari harapan kita akan suatu Hidup di masa depan.

Seharusnya kenyataan ini dapat meneguhkan kepercayaan dan keyakinan kita di dalam segala kegagalan dan keputus-asaan yang sering kita alami. Waktu Columbus menyeberangi Samudera Atlantik, awak kapalnya sudah mau menyerah dan siap untuk balik! Pagi-pagi, mereka mendengar suatu seruan yang merubah segalanya, “Tanah! Tanah!” Apabila kita mau menyerah saja karena merasa gagal dan tidak sanggup lagi, kita perlu berseru pada satu sama lain dan pada hati kita, “Surga! Surga!” Tidak lama lagi. Maka setiap pencobaan atau pengorbanan pun menjadi sesuatu yang kecil!

Ada orang yang menganggap sikap ini seperti sifat mengalah, yaitu daripada berusaha untuk memperbaiki situasi di dunia ini, orang menghabiskan waktu dan menghibur diri dengan memikirkan tentang surga! Tapi kalau kita melihat sejarah, sebenarnya mereka yang memikirkan hidup surgawi itu biasanya juga adalah mereka yang melakukan banyak kebaikan terhadap sesama manusia di dunia ini. Sebut saja Fransiskus dari Asisi, Vinsensius A Paolo, Don Bosco, Mother Theresa, Sri Paus Yohanes Paulus II dan masih banyak lagi. Dimana-mana, rumah sakit, sekolah dan lembaga-lembaga yang paling menolong begitu banyak orang itu adalah mereka yang didirikan oleh orang-orang yang hidup sehari-hari berpengharapan pada hidup yang kekal.

Kita bisa percaya kepada Allah sebab Dia adalah Allah yang hidup, yang bertindak dan peduli dengan setiap kita. Dialah Allah Abraham, Ishak dan Yakub... dan kita.
(Romo Noel SDB)

No comments:

Post a Comment